Pertumbuhan penduduk dari tahun
ke tahun semakin mengalami peningkatan di setiap negara. Masalah pertumbuhan
penduduk inilah yang menjadi faktor utama di negara-negara yang padat
penduduknya. Dimulai dengan adanya kesenjangan sosial, berkurangnya lapangan
pekerjaan, hingga kesejahteraan manusia yang menurun. Indonesia adalah salah
satu dari negara dengan jumlah penduduk terpadat di urutan ke 4 dunia. Hal
inilah yang coba di tekankan oleh pemerintah republik Indonesia untuk mencegah
terjadinya ledakan penduduk. Sebagai contoh upaya dari pemerintah adalah dengan
mencanangkan program keluarga berencana (kb), memberikan suatu penyuluhan atau
iklan kepada masyarakat untuk menunda usia pernikahaan dini dan melakukan
pemerataan jumlah penduduk di setiap provinsi atau melakukan urbanisasi
penduduk.
Dengan banyaknya
jumlah penduduk di Indonesia dan luasnya negara kita, kita memiliki banyak
perbedaan dalam kebudayaan daerah. Mulai dari suku-suku daerah, logat bahasa
yang di gunakan, tari tradisional, lagu-lagu tradisional, dan masih banyak lagi
yang tidak dapat di sebutkan satu persatu dikarenakan Indonesia adalah negara
yang kaya akan budaya. Oleh sebab itu ada istilah yang kita kenal dengan
Bhinekka Tunggal Ika, Walau berbeda Tetap satu juga. Kebudayaan merupakan ciri
khas dari suatu bangsa/negara, tidak akan pernah ada kebudayaan di setiap
negara yang sama, alangkah baiknya bila kebudayaan yang kini kita kenal atau
ketahui tetap akan ada sampai di generasi berikutnya, bahkan sampai dapat
mengharumkan nama bangsa Indonesia di Internasional, sehingga menarik minat wisatawan lokal/asing untuk
belajar dan berkunjung ke Indonesia. Sebagai contoh salah satu kebudayaan yang
pernah di pentaskan di ajang Internasional adalah Tari saman, tari tradisional
asal suku Gayo (Aceh) ini telah banyak mengundang decak kagum dari warganegara
lain. Kolaborasi gerakan dengan lutut kaki dilipat kebawah, nyayian dari penari
dan kekompakan antara tangan individu satu dengan individu lainnya menjadikan
tarian ini berbeda dari yang lainnya.
Akhir-akhir ini
Indonesia sering mengalami perdebatan kebudayaan. Tentu kita tahu bagaimana
budaya asli kita asal Bali, tari pendet ada dalam iklan wisata negara seberang
(Malaysia), dan juga Reog ponorogo yang diakui sebagai budaya asal negeri
melayu tersebut. Sedih bukan mendengar dan membaca berita tersebut. Budaya yang
telah ada di kita selama bertahun tahun tidak kita pedulikan, tidak kita
lestarikan , dan tidak kita buktikan kepada dunia luar, inilah budaya kami,
budaya Negeri Indonesia. Apabila kecintaan terhadap budaya sendiri mulai pundar
oleh karena masuknya budaya asing, identitas dari bangsa Indonesia akan tiada.
Masyarakatlah yang menciptakan budaya tersebut hingga kita kenal beragam budaya
sampai saat ini. Oleh karena itu, tugas kita sebagai penerus generasi bangsa
dan pemuda Indonesia wajib peduli dan melestarikan budaya yang telah ada. Salah
satu bentuk contohnya adalah dengan mengadakan ekstakulikuler di
sekolah-sekolah untuk budaya asli Indonesia, seperti Permainanan Angklung, Tari
tradisional setiap daerah (kecak, yapong, saman, pendet, dll), dan paduan suara
musik daerah. Atau kita juga dapat membuat suatu kelompok atau komunitas untuk
cinta terhadap budaya, mendirikan sangar-sangar tari tradisional, serta yang
lainnya. Budaya asing yang masuk ke negeri kita, harus kita saring kembali yang
baik dan positifnya untuk di ambil dan tidak kita biarkan pengaruh hal yang buruk
merusak citra bangsa Indonesia, melalui kebudayaan dan pergaulan yang ada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar