Rabu, 20 April 2016

RESENSI NOVEL CINTA BRONTOSAURUS



Cover Novel Cinta Brontosaurus

IDENTITAS BUKU

Judul                           : Cinta Brontosaurus
Pengarang                   : Raditya Dika
Penerbit                       : GagasMedia
Tahun Terbit                : 2006
Jumlah Halaman          : 152
ISBN                           : 979-780-056-8

TUJUAN BUKU

            Novel Cinta Brontosaurus merupakan sebuah kumpulan cerita pendek jenaka dari diary seorang yang bernama Raditya Dika. Dalam novel ini banyak kejadian lucu yang dapat membuat pembaca tertawa dan ingin melanjutkan ke cerita selanjutnya. Dapat dikatakan, novel ini diambil dari kisah nyata seorang penulis yang terkenal lewat novel sebelumnya yakni Kambing Jantan.

            Awal mula novel ini bercerita saat Raditya Dika masih berada di Sekolah Dasar. Sebagaimana anak kecil yang penuh dengan keingintahuan, Dika menanyakan kepada orang  tuanya mengenai arti dari kata ‘Cinta Monyet’ yang ia dengar sendiri dari ibunya. Pembahasan mengenai cinta monyet ini terjadi saat Dika bercerita mengenai seorang anak gadis yang bernama Lia. Ya, Lia adalah teman sekelas atau bisa dikatakan cinta pertamanya Dika. Segala cara ia lakukan untuk dapat menarik perhatian sang gadis. Mulai dari penataan rambut, baju, memakai parfum nyokap bahkan sampai dengan tempat pensil bergambar snoopy. Untuk masalah rambut, Dika terlihat pasrah dan menyerah karena rambutnya dipangkas oleh ayahnya sendiri dan menghadiahkan pitak dikepalanya.

            Sampai suatu hari, datanglah keberanian dari seorang Dika untuk menulis surat kepada pujaan hatinya. Dengan spidol yang warna-warni mulailah dia menulis kalimat yang dia sendiri tidak tahu cara penulisannya. Dika mencoba mengirim surat dengan menggunakan bahasa Inggris, untuk lebih membuat pujaan hatinya berkesan. Permasalahannya ialah dia tidak tahu cara menulisnya hanya tahu cara pengucapannya. Akhirnya terciptalah tulisan dengan kalimat ‘ Dear Lia, I thing of you every knight’.

            Surat pun terkirim dan keesokan harinya, Lia membalas surat tersebut. Dengan penuh rasa penarasan dan tangan gemetar, surat pun telah dirobek. Isi dari surat balasan tersebut adalah perbaikan kalimat bahasa Inggris Dika yang salah menjadi ‘ I think of you evey night’. Dan tidak lupa, ada catatan dibalik surat tersebut yang berisi Lia telah memiliki pacar dan ingin mengajaknya bertemu dengan pacarnya.

            Dari pengalaman inilah Dika belajar mengenai arti dari cinta monyet atau cinta kanak-kanak yang berbeda dari cinta orang dewasa.  Cinta orang dewasa lebih banyak pertimbangan sementara cinta monyet tidak mementingkan pertimbangan dan membiarkannya mengalir begitu saja, hanya cukup mengatakan aku suka sama kamu. Bisa dikatakan cinta orang dewasa lebih primitif dari cinta monyet, oleh karenanya lah disebut cinta brontosaurus.

KELEMAHAN & KELEBIHAN BUKU

Kelebihan dari Novel Cinta Brontosaurus adalah dari cara penyampaian cerita yang menarik. Dengan menggunakan istilah sehari-hari sehingga mudah dimengerti oleh para pembaca. Dan menyampaikan cerita yang aslinya tragis menjadi “konyol” yang bisa membuat pembaca tertawa dan tersenyum ketika membaca novel ini. Isi ceritanya pun menarik, lucu, dan menghibur. Design cover depan untuk novel ini juga tidak kalah menariknya dan cukup kreatif. Kita sebagai pembaca juga dapat banyak belajar dari pengalaman Raditya Dika. Novel ini sangat cocok untuk menghilangkan stress dan mengisi waktu luang.

Kekurangan dari novel ini mungkin hanya pada kata-kata yang agak vulgar dan tidak disensor, namun tidak menjadi sebuah masalah yang besar karena semua tertutupi dengan cara penyampaian cerita yang menarik.

NILAI BUKU

             Hal yang perlu dipetik dari isi novel ini ialah pantang menyerah, berani mencoba lagi disaat kita gagal, jangan takut untuk menjadi diri sendiri, selalu berusaha memberikan terbaik bagi orang yang kita sayang dengan membuatnya tersenyum atau tertawa bahagia. Karena cinta yang tulus tidak akan memiliki pertimbangan.