Kutipan merupakan
pinjaman pendapat dari seseorang pengarang, atau ucapan seseorang yang
terkenal, baik yang terdapat dalam buku-buku maupun majalah-majalah. Kutipan
berfungsi sebagai bahan bukti untuk menunjang pendapat dari penulis.
Menurut jenisnya, kutipan dapat dibedakan atas kutipan langsung dan kutipan tidak langsung. Kutipan langsung adalah pinjaman pendapat dengan mengambil secara lengkap kata demi kata, kalimat demi kalimat dari sebuah teks asli. Sebaliknya, kutipan tidak langsung adalah pinjaman pendapat seseorang pengarang atau tokoh terkenal berupa inti sari dari pendapat tersebut.
Berikut adalah ketentuan-ketentuan dalam menggunakan kutipan :
a. Jika nama pengarang ditulis sebelum bunyi kutipan, ketentuannya
sebagai berikut. Buatlah dahulu pengantar kalimat yang sesuai dengan
keperluan, kemudian tulislah nama akhir pengarang, berikutnya
cantumkan tahun terbit, titik dua, dan nomor
halaman di dalam kurung, kemudian isi kutipan ditampilkan.
Contoh
:
Menurut Soebronto (1990:123)
mengatakan, ada hubungan yang erat antara faktor sosial ekonomi dengan kemajuan
belajar.
b. Jika nama pengarang dituliskan sesudah bunyi kutipan, ketentuannya
sebagai berikut. Buatlah dulu pengantar kalimat yang sesuai dengan
keperluan, isi dari kutipan, kemudian tulislah nama akhir pengarang,
berikutnya cantumkan tahun terbit, titik dua, dan nomor halaman di
dalam kurung, dan akhirnya diberi titik.
Contoh
:
Lebih tegas lagi, dikatakan bahwa
amoniak dikirimkan secara kontinu untuk memenuhi keperluan PT. Petro Kimia
Gresik dan diekspor ke Filipina, India, Thailand, Korea Selatan, dan Jepang
(Subandi, 1987:40).
c. Untuk acuan dengan dua pengarang,cantumkanlah nama akhir kedua
pengarang, jika lebih dari dua orang pengarang, gunakanlah
singkatan dkk (dan kawan kawan) sesudah
nama pengarang yang pertama.
Contoh :
Kuesioner adalah suatu daftar yang berisi rangkaian pertanyaan
tentang suatu hal (Sumardjan dan Koentjaraningrat, 1997:63)
d. Jika beberapa pengarang yang diacu bersama nama-nama pengarang
dan tahun terbit buku itu ditulis dalam satu kurung.
Tanda titik koma (;) digunakan untuk memisahkan nama
satu pengarang dengan pengarang lainnya.
Contoh :
… dalam pembangunan ekonomi
(Rahman, 1997:8; Anwar, 1979:10, Wirawan, 1989:12).
e. Jika pustaka acuan tidak mempunyai tahun terbit,
tuliskan tanpa tahun di dalam kurung sesudah
penyebutan nama pengarang.
Contoh
:
… dana moneter internasional
(Wardhana, tanpa tahun:117).
Kutipan
Langsung
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengutipan secara langsung, diantaranya adalah sebagai berikut
a. Kutipan langsung tidak lebih dari empat baris ditempatkan dalam
teks dan diapit tanda petik dengan jarak yang sama dengan baris
dalam teks yaitu dua spasi.
Contoh
:
Bachtiar (1978:76)
berpendapat, “Para anggota birokasi itu
sesungguhnya diatur oleh lebih dari satu system budaya”.
b. Kutipan langsung yang terdiri dari lima baris atau lebih ditempatkan
dibawah baris terakhir teks yang mendahuluinya, dengan
jarak 2.5 spasi. Kutipan tersebut tanpa tanda petik dengan
jarak satu spasi.
Contoh
:
Selanjutnya, Suhono (1985:43)
menyebutkan jenis dan ciri-ciri ular sebagai berikut :
Di pulau Jawa dikenal 110 jenis
ular, baik yang berbisa
maupun yang tidak berbisa. Ular berbisa dengan taring
di muka berjumlah 30 jenis, 18 jenis diantaranya terdiri
atas ular-ular laut. Hingga kini didapatkan 12 ular
berbisa yang hidup di darat.
maupun yang tidak berbisa. Ular berbisa dengan taring
di muka berjumlah 30 jenis, 18 jenis diantaranya terdiri
atas ular-ular laut. Hingga kini didapatkan 12 ular
berbisa yang hidup di darat.
c. Jika sumber acuan dalam bahasa asing, sebaiknya bagian yang dikutip diterjemahkan secara bebas ke dalam bahasa Indonesia sebagai kutipan tidak langsung. Jika terpaksa harus dikutip langsung, pernyataan bahasa asing itu digarisbawahi atau diketik dengan huruf miring jika menggunakan computer.
Contoh
:
Pengaruh sastra dalam kehidupan
manusia seperti terlihat dalam pernyataan William (1977:2) “The analogy
between woman and the earths as sources of life has always inspired the myth
and poem of men …”
Kutipan
Tidak Langsung
Dalam kutipan tidak langsung, inti atau sari pendapat itu yang dikemukakan. Sebab itu kutipan boleh menggunakan tanda petik. Kutipan tersebut diintegrasikan dengan jarak teks antara baris dua spasi.
Dalam Pedoman Ejaan
Yang Disempurnakan disebutkan bahwa “unsur
pinjaman yang pengucapan dam penulisannya disesuaikan dengan kaidah bahasa
Indonesia. Dalam hal ini diusahakan agar ejaannya hanya diubah seperlunya
sehingga bentuk Indonesianya masih dapat dibandingkan dengan bentuk aslinya”[1]
1 Dendy Sugiono
(Penangg.Jwb). Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang disempurnakan (Jakarta:
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, 2004), hlm. 23
Contoh kutipan disertai
dengan catatan kaki.
Dalam Tata Bahasa Baku
Indonesia disebutkan bahwa :
Ragam bahasa standar
memiliki sifat kemantapan dinamis, yang berupa kaidah dan aturan yang tepat.
Baku atau standar tidak bisa berubah setiap saat. Kaidah pembentukan kata yang
menerbitkan perasaan dan perumusan dengan taat asas haris menghasilkan bentuk
pengrajin dan perusak dan bukan pengrajin atau perusak.[2]
2 Anton Moeliono (ed).
Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. (Jakarta : Balai Pustaka, 1988). hlm. 13
REFERENSI :
RUMPUNNEKTAR
REFERENSI :
RUMPUNNEKTAR
Tidak ada komentar:
Posting Komentar