PENALARAN
Proses
berpikir manusia sangatlah unik, hampir tiap manusia memiliki proses pemikiran
yang berbeda. Ini terbukti dari cara pandang dan pendapat yang berbeda, cara
menyelesaikan masalah, dan lain sebagainya. Apa sih yang dimaksud dengan kata Penalaran ? Seperti yang saya kutip
dari Wikipedia, “Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera
(pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. “
Berdasarkan
pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi-proposisi yang sejenis,
berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang
menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Pada
dasarnya proses penalaran dapat dibedakan menjadi 2 yaitu penalaran induktif
dan penalaran deduktif.
Penalaran
Induktif adalah proses penalaran untuk menarik kesimpulan berupa prinsip atau
sikap yang berlaku umum berdasarkan atas fakta-fakta yang bersifat khusus.
Contoh kalimat dari penalaran induktif adalah sebagai berikut “ Pada
saat ini remaja lebih menyukai tari-tarian dari barat seperti breakdance, shuffle,
salsa, modern dance dan lain sebagainya yang membuat kesenian tari tradisional
hilang secara perlahan. “
Penalaran
Deduktif adalah proses penalaran untuk menarik kesimpulan berupa prinsip atau
sikap yang berlaku khusus berdasarkan atas fakta-fakta yang bersifat umum.
Contoh kalimat dari penalaran deduktif adalah sebagai berikut “ Masyarakat
Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan arti sebuah kesuksesan
(khusus) dan kegiatan imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang
menampilkan gaya hidup konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status
sosial. “
Menurut John Dewey, proses penalaran manusia dilakukan melalui beberapa tahap berikut :
1. Timbul rasa sulit, baik dalam bentuk adaptasi terhadap alat, sulit mengenal sifat, ataupun dalam menerangkan hal-hal yang muncul secara tiba-tiba.
2. Kemudian rasa sulit tersebut diberi definisi dalam bentuk permasalahan.
3. Timbul suatu kemungkinan pemecahan yang berupa reka-reka, hipotesis, inferensi atau teori.
4. Ide-ide pemecahan diuraikan secara rasional dengan cara mengumpulkan bukti-bukti / data.
5. Menguatkan pembuktian tentang ide-ide tersebut dan menyimpulkan melalui keterangan-keterangan ataupun percobaan-percobaan.
PROPOSISI
Proposisi
adalah istilah yang digunakan untuk kalimat
pernyataan yang memiliki arti penuh dan utuh. Hal ini berarti suatu
kalimat harus dapat dipercaya, disangsikan, disangkal, atau dibuktikan benar
tidaknya. Singkatnya, proposisi adalah
pernyataan mengenai hal-hal yang dapat dinilai benar atau salah. Dalam ilmu
logika, proposisi mempunyai 3 unsur yaitu
- SUBJEK
Perkara yang disebutkan adalah terdiri dari orang, benda, tempat, atau perkara
- PREDIKAT
Perkara yang dinyatakan dalam subjek
- KATA KERJA PENGHUBUNG
Kata yang menghubungkan subjek dan predikat
Contoh kalimat dari proposisi :
1. Semua makluk hidup akan meninggal pada suatu waktu.
2. Beberapa orang Indonesia mempunyai kekayaan yang berlimpah.
3. Kota Bandung hancur dalam perang dunia kedua karena bom atom.
4. Semua gajah telah punah sejak tahun 1980.
Catatan : Kalimat pertama dan kedua dapat dibuktikan kebenarannya. Kalimat ketiga dan keempat ditolak keberadaannya karena tidak sesuai dengan fakta / tidak dapat dibuktikan kebenarannya.
INFERENSI
dan IMPLIKASI
Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Inferensi
adalah simpulan; yang disimpulkan. Sementara pengertian Implikasi adalah keterlibatan atau keadaan
terlibat. Dapat dikatakan inferensi merupakan proses untuk menghasilkan
informasi dari fakta yang diketahui. Inferensi sendiri dibedakan menjadi 2
bagian yaitu Inferensi Langsung dan Inferensi Tidak Langsung.
INFERENSI LANGSUNG
Inferensi Langsung hanya memerlukan satu premis untuk menarik kesimpulannya.
Sebagai contoh :
“
Hujan deras di Desa Sukamaju membuat jalan tertutup oleh genangan air. ”
Dari contoh kalimat tersebut dapat disimpulkan bahwa Desa Sukamaju mengalami banjir.
INFERENSI TIDAK LANGSUNG
Inferensi Tidak Langsung memerlukan dua atau lebih premis untuk menarik kesimpulannya.
Sebagai contoh :
A : Lestari suka melihat pertunjukan badut
B : Badut itu selalu membuatnya tertawa
Dapat disimpulkan dari inferensi tidak langsung tersebut menjadi : Lestari suka sesuatu yang membuatnya tertawa
IMPLIKASI
Implikasi adalah rangkuman, sesuatu yang dianggap ada karena sudah dirangkum dalam fakta / evidensi itu sendiri. Sebagai contoh :
“Jika besok andi bangun pagi, maka kita akan berolahraga bersama.“
Arti dari kalimat tersebut, kemungkinan untuk berolahraga bersama akan terjadi bila andi bangun pagi.
WUJUD
EVIDENSI
Evidensi merupakan fakta yang ada dan terhubung untuk membuktikan adanya sesuatu. Evidensi merupakan hasil pengukuran dan pengamatan fisik yang digunakan untuk memahami suatu fenomena. Dalam wujudnya yang paling rendah, evidensi berbentuk data dan informasi (keterangan yang diperolah dari sumber tertentu).
CARA
MENGUJI DATA
Data adalah catatan atas kumpulan fakta. Data merupakan bentuk jamak dari datum, berasal dari bahasa Latin yang berarti “sesuatu yang diberikan”. Dalam penggunaan sehari-hari data berarti suatu pernyataan yang diterima secara apa adanya. Pernyataan ini adalah hasil pengukuran atau pengamatan suatu variable yang bentuknya dapat berupa angka, kata-kata, atau citra. Data dan informasi yang digunakan dalam penalaran harus merupakan fakta. Oleh karena itu perlu diadakan pengujian melalui cara-cara tertentu sehingga bahan-bahan yang merupakan fakta itu siap digunakan sebagai evidensi. Dibawah ini merupakan cara untuk melakukan pengujian data antara lain :
1. OBSERVASI
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Observasi adalah peninjauan secara cermat. Obeservasi dibutuhkan di dalam pengujian data guna untuk memastikan kembali data atau fakta yang terkumpul untuk dapat ditarik hasil kesimpulannya melalui adanya pengamatan. Sehingga data tersebut dapat berubah menjadi informasi yang berguna.
2. KESAKSIAN
3. AUTORITAS
CARA
MENILAI AUTORITAS
Untuk menilai suatu autoritas,
penulis dapat memilih beberapa cara pokok sebagai berikut :
1. TIDAK MENGANDUNG PRASANGKA
1. TIDAK MENGANDUNG PRASANGKA
Artinya pendapat disusun berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh para ahli atau didasarkan pada hasil eksperimen yang dilakukan.
2. PENGALAMAN DAN PENDIDIKAN AUTORITAS
Pendidikan yang diperoleh harus dikembangkan lebih lanjut dalam kegiatan sebagai seorang ahli. Pengalaman yang diperoleh autoritas, penelititan yang dilakukan, presentasi hasil penelitian dan pendapatnya akan memperkuat kedudukannya
3. KEMASHURAN dan PRESTISE
Faktor ketiga yang harus diperhatikan adalah meneliti apakah pernyataan atau pendapat yang akan dikutip sebagai autoritas hanya sekedar bersembunyi dibalik kemashuran dan prestise pribadi dibidang lain. Apakah ahli menyertakan pendapatnya dengan fakta yang menyakinkan.
4. KOHERENSI dan KEMAJUAN
Hal keempat adalah apakah pendapat yang diberikan autoritas sejalan dengan perkembangan dan kemajuan zaman atau koheran dengan pendapat sikap terakhir dalam bidang itu. Untuk memperhatikan bahwa penulis benar-benar siap dengan persoalan yang tengah diargumentasikan.
Mengapa perlu adanya penalaran ilmiah ?
Penalaran
ilmiah diperlukan untuk penarikan kesimpulan dari hasil analisa / observasi
guna menjadikannya sebagai informasi yang akurat dan tepat. Dengan begitu
kebenaran fakta dari data tersebut telah terbukti. Apabila tidak adanya penalaran
ilmiah, data yang telah dikumpulkan tidak dapat disimpulkan benar atau salahnya,
membuat pengamatan akan berlangsung sia-sia.
Permasalahan
disini yang saya ketahui adalah mau tidaknya setiap individu untuk mencari dan
menghubungkan data / fakta dalam kegiatan ilmiah. Saya yakin bila tahap
pencarian data telah selesai dan masuk kedalam tahap menghubungkan data,
penalaran akan berlangsung secara alami karena adanya hasrat dari manusia itu
sendiri untuk mencari tahu jawaban yang belum diketahuinya.
REFERENSI :
Wikipedia Penalaran
Wikipedia Proposisi
Wikipedia Data
KBBI Inferensi
KBBI Implikasi
Ciciolina Dwi N Staffsite Gunadarma
Seputarpengetahuan